Universitas_IBBI | MEDAN-Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjadi salah seorang narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas IBBI 2024 dengan tema “Be The Best, Version of You” yang digelar selama 2 hari (20 September 2024-21 September 2024) di Kampus Universitas IBBI Jalan Sei Deli Medan.
Dalam materinya, Edy Rahmayadi menyampaikan beberapa video dan gambar simulasi tentang wawasan kebangsaan yang menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa baru termasuk mahasiswa lainnya yang hadir di UCSN Hall Kampus Universitas IBBI.
Materi dengan topik utama tentang ‘Great Leader’ dan dimoderatori Sekretaris IKAL Lemhanas Sumut, Dr Yohannes Purba, Edy Rahmayadi mengajak seluruh mahasiswa baru Universitas IBBI Medan sudah dapat menentukan masa depannya sejak sekarang.
Menurut Edy Rahmayadi yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Indonesia Sumut, dengan memiliki pilihan dan cita-cita yang kuat, akan memotivasi seseorang untuk meraihnya.
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan IBBI Dr Lili Suryati, Rektor Universitas IBBI Ir B Ricson Simarmata, MSEE, IPM, ASEAN, Eng, Dosen Lemhanas Dr Mauliate Simorangkir, dan para dosen dan staf Universitas IBBI.
Dengan begitu, tegas Edy Rahmayadi pada acara bertemakan ‘Mahasiswa Sebagai Penegak Nilai Pancasila Dalam Keberagaman’ itu, maka cita-cita bangsa, untuk menjadikan Indonesia Emas pada 2045, serta bonus demokrasi, akan tercapai.
Dalam paparannya, Edy Rahmayadi yang juga mantan Pangkostrad menjelaskan tentang pentingnya generasi muda menentukan cita-citanya sejak dini. Karena menurutnya, untuk meraih cita-cita itu harus dengan perjuangan. Tidak bisa, dengan menyerahkan begitu saja, setelah tamat kuliah.
“Sekarang posisi Anda adalah mahasiswa baru, kalian harus sudah punya cita-cita, ke depan mau jadi apa. Siapa yang pantas memimpin kelak, ditentukan oleh cita-cita dan impian Anda saat ini. Jangan kita cerita bonus demografi, kalau kita tidak menyiapkannya dari sekarang,” kata Edy Rahmayadi.
Diakui Edy Rahmayadi, tantangan generasi saat ini untuk meraih cita-citanya sangatlah berat. Hal itu dikarenakan saat ini kita berada di era digital, di mana terjadinya keterbukaan informasi yang sangat luas. Akibatnya, nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan generasi muda menjadi sangat rendah.
“Karena pengaruh media yang sangat terbuka, tidak ada lagi rasa saling menghormati, sopan santun dan seterusnya. Semua diganti dengan saling mencera, membuli, dan lainnya,” paparnya.
Karena itulah, Edy Rahmayadi yang akrab dipanggil ‘Ayah Edy’ ini, menyebutkan tentang pentingnya ditanamkan kembali tentang Wawasan Kebangsaan bagi generasi muda. Yakni, tentang cinta kepada negara, dan cinta kepada Tanah Air Indonesia.
Dijelaskan mantan Pangdam I/BB ini, di dalam Wawasan Kebangsaan kita akan menemukan tentang Kepemimpinan Nasional. Sedangkan untuk menjadikan seseorang menjadi pemimpin, maka dibutuhkan tiga syarat utama. Yakni, integritas, etikabilitas dan intelektualitas. “Milikilah ketiga hal ini dalam diri kalian, para generasi muda,” tambahnya.
Selanjutnya, Edy Rahmayadi, menyebutkan lima hal yang harus dilakukan jika ingin sukses dan berhasil mewujudkan cita-cita. Yaitu, taat berdoa, memiliki mimpi yang hebat, kasih sayang, menjadi contoh tauladan dan rela berkorban.
“Kekuatan doa itu luar biasa. Senjata kita hanya doa, maka biasakanlah dengan berdoa sebelum melakukan sesuatu,” katanya.
Edy Rahmayadi menambahkan tentang pentingnya generasi muda memiliki mimpi yang hebat. Untuk hal ini, dia mengaku punya pengalaman yang langsung dialaminya, yakni, saat dia berpangkat Brigjen, dan menjadi pengajar di Lemhanas.
Saat itu, kata Edy Rahmayadi, dia bertemu dengan orang anak perempuan asal Kota Semarang yang baru tamat SMA. Anak itu, kata Edy Rahmayadi, mengaku tidak mau lagi melanjutkan kuliah. Alasannya, karena sudah dua generasi orang tuanya hanya menjadi pedagang goreng pisang di Simpang Lima, Semarang. Dan dia akan menjadi generasi ketiganya.
Mendengar hal ini, Edy Rahmayadi memotifasi anak tersebut hingga akhirnya bersedia kuliah, di salah satu universitas. Empat tahun kemudian, dia lulus dengan gelar dokter dengan predikat cumlaude. “Sekarang, setelah melanjutkan kuliahnya, dia menjadi dokter spesialis kandungan, dan bertugas di rumah sakit di Jakarta,” kenangnya.
Diakhir paparannya, Edy Rahmayadi, mengajak mahasiswa baru untuk melihat kondisi masyarakat, khususnya Sumut saat ini. Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini sama sekali belum sejahtera, dibanding dengan potensi yang dimiliki Sumut. Itu terjadi, karena semua hanya terlalu memikirkan diri kita sendiri, sehingga lupa menyiapkan sumberdaya kita.
“Ke depan, kalian lah estapet kepemimpinan dan akan menjadi pemimpin. Kalau kalian baik, mampu menjadi pemimpin, maka rakyat Sumut akan semakin sejahtera,” tutupnya.
Rektor Universitas IBBI B Ricson Simarmata, mengucapkan terima kasih kepada Edy Rahmayadi. Karena dia sudah menyempatkan diri, dan bersedia menjadi pembicara dalam seminar wawasan kebangsaan ini.
“Dengan kehadiran pak Edy di kampus ini, apalagi bagi anak-anak muda, sangat luar biasa. Apalagi saat ini, hampir sudah tertinggal sekarang, karena generasi ini sangat sibuk dengan dunianya sendiri,” sebut Ricson.